contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Senin, 12 Juli 2010

REGISTER GESER TERKENDALI

1. Gambar Rangkaian











2. Prinsip Kerja

Kendali SHL

SHL meruoakan sinyal kendali. Apabila SHL rendah, maka sinyal SHL tinggi. Keadaan ini membuat setiap keluaran flip-flop masuk kembali ke masukkan data-datanya. Karena itu, data tetap tersimpan pada setiap flip-flop pada saat pulsa detak tiba. Dengan cara ini, sebuah kata digital dapat tersimpan selama waktu yang diinginkan.

Sebuah register geser terkendali (controlled shift register) mempunyai masukan - masukan kendali, yang mengatur operasi rangkaian pada pulsa pandetak yang berikutnya.

Pengisian Peralel

Gambar diatas menunjukkan langkah yang lain dalam evolusi register-register geser. Rangkaian ini dapat megisikan semua bit X secara langsung ke dalam flip-flop, sama seperti register buffer. Cara pemasukan data seperti ini disebut pengisian paralel atau serentak (parallel or broadside loading). Dan untuk data yang banyak hanya dibutuhkan satu pulsa pendetakan untuk menyimpan data - data tersebut.

Jika LOAD dan SHL rendah, keluaran gerbang NOR akan menjadi dan keluaran flip-flop akan mengumpan kembali ke masukan datanya. Keadaan ini menyebabkan data tetap tersimpan dalam masing-masing flip-flop postif dari pulsa detik. Dengan kata lain, register menjadi tidak aktif ketika LOAD dan SHL dalam keadaan rendah dan isi register tersimpan dengan aman.

Apabila LOAD rendah dan SHL tinggi, rangkain bertindak sebagai register geser-kiri. Dipihak lain, jika LOAD tinggi dan SHL rendah, rangkaian berfungsi sebagai register buffer karena semua bit X akan memasuki flip-flop untuk pengisian Paralel. (LOAD dan SHL tidak boleh tinggi bersam-sama, karena 2 ragam operasi yang berbeda tidak mungkin dilaksanakan dengan sinyal detak tunggal).

Dengan menambahkan banyak flip-flop, kita dapat membuat register geser yang lebih panjang. Dan dengan gerbang yang lebih banyak, operasi pergeseran kek kanan dapat pula dilaksanakan. Sebagai contoh, 74198 adalah register 2 arah 8-bit jenis TTL, yang dapat melakukan pengsian secara serentak, penggeseran ke kiri atau penggeseran ke kanan.

0
Senin, 28 Juni 2010



Prinsip kerja rangkaian jam digital menggunakan counter :

1. Detik dalam 1 menit adalah 60 detik, disini dihitung sampai 59 karena 60 sama/kembali ke nol

a. Satuan

Detik pada jam memiliki satuan sebanyak 10 bit (0-9), oleh karena itu pada satuan detik menggunakan counter mode 10 (pembagi 10). Menggunakan counter dengan 4 flip flop JK.Biner 10 = 1010.Untuk itu, nilai biner 10 di set menjadi 0000,agar pada hitungan ke 10 satuan detik pada jam digital akan mulai kembali dari 0 (nol).

Untuk menjadikan nilainya menjadi 0000, maka pada input yang menghasilkan nilai 1 dihubungkan dengan menggunakan gerbang AND. Kemudian hasilnya di masukkan kembali ke Clr (clear).

Kemudian hasil dari input terakhir akan masuk sebagai clok pada puluhan detik pada jam digital

b. Puluhan

Detik pada jam digital memiliki puluhan sebanyak 6 bit (0-5), oleh karena itu pada puluhan detik menggunakan counter mode 6 (pembagi 6). Menggunakan counter dengan 3 flip flop JK, atau untuk menyamakan juga bisa mneggunakan counter dengan 4 flip flop JK.Biner 6 = 0110.Untuk itu, nilai biner 6 di set menjadi 0000, agar pada hitungan ke 6 puluhan detik pada jam digital akan kembali dihitung bernilai 0 (nol).Untuk nilai clock pada puluhan ini, diperoleh dari hasil input terakhirpada satuan detik jam. Kemudian untuk menjadikan nilai biner 6 menjadi 0000, maka pada input yang menghasilkan biner 1, dihubungkan dengan gebang AND, sehingga menghasilkan nol. Kemudian hasilnya di masukkan kembali k Clr (Clear).

Begitu selanjutnya.

2. Menit

a. Satuan

Untuk satuan pada menit jam digital mempunyai prinsip kerja yang sama dengan satuan detik pada jam digital. Hanya saja, untuk Clock pada satuan menit diperoleh dari hasil input terakhir pada puluhan detik.

b. Puluhan

Puluhan menit juga memiliki prinsip kerja yang sama dengan puluhan pada detik jam digital. Tetapi, untuk Clocknya diperoleh dari hasil input terakhir pada satuan menit jam digital tersebut.

3. Jam

a. Satuan

Satuan jam menggunakan Counter Mode 4, karena pada saat nilai satuannya 4 akan kembali disetting bernilai 0 (nol). Sama dengan menit dan detik. Biner dari 4 adalah 0100. Sehingga yang perlu di set 0 (nol) hanya 1 input saja. Kemudian hasilnya juga akan dimasukkan ke Clr (clear).

Hasil input terakhir, akan dijadikan nilai Clock pada puluhan jam.

b. Puluhan

Puluhan jam, menggunakan Counter Mode 2. Karena itu pada saat nilai puluhannya 2 akan dihitung kembali dari 0 (nol). Biner 2 adalah 0010, sehingga yang perlu di setting bernilai 0 (nol) hanya 1 input saja. Untuk itu hasil input yang bernilai 1, dihubungkan dengan gerbang AND kemudian hasilnya dimasukkan ke Clr (clear).

0
Senin, 07 Juni 2010

KOMPLEMEN 2


Prinsip kerja :

  • Jika SUB = 0 maka bit-bit B akan melewati EXOR tidak mengalami inversi, dalam hal ini FA menghasilkan :
S = A+B.
  • Jika SUB=1 maka FA akan menghasilkan S = A+B+1 = A+B’.B’ merpresentasikan bilangan negatif, sehingga :
S = A+(-B).

Contoh :

Penjumlahan;

Bilangan Biner => 1100 + 0101

Komplemen 1 => 1010

Komplemen 2 => komplemen 1 + 0

1010 + 0 = 1010

Hasil jumlahan 1100

1010+

10110

Pengurangan

Bilangan Biner => 1100 - 0101

Komplemen 1 => 1010

Komplemen 2 => komplemen 1 + 1

1010 + 1 = 1011

Hasil kurang => 1100

1011 +

10111

0

Laman

[Teknologi Informasi]

About Me

Foto saya
solok, Padang/Sumatera Barat, Indonesia
the interisti

Daftar Blog Saya

Cari Blog Ini

Followers